Menyempurnakan Wudhu di Kala Sulit
Keutamaan yang besar jika kita bisa menyempurnakan wudhu di kala sulit.
Ini termasuk amalan yang dapat menghapus dosa dan meninggikan derajat.
Musim penghujan telah datang, sehingga cuaca menjadi lebih dingin
daripada biasanya, terutama pagi hari ketika hujan turun. Di belahan
dunia yang lain, sedang terjadi musim dingin (winter). Bisa jadi di pagi
hari terasa berat bagi kita untuk berwudhu dengan sempurna, karena air
dan cuaca yang sangat dingin. Namun, Allah Ta’ala melalui Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita adanya pahala yang
agung ketika kita tetap menyempurnakan wudhu dalam kondisi sulit
tersebut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ
بِهِ الدَّرَجَاتِ؟» قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «إِسْبَاغُ
الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ،
وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ»
“Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amal yang dapat menghapus
kesalahan (dosa) dan meninggikan derajat?” Para sahabat menjawab,”Ya,
wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda,”(Yaitu) menyempurnakan wudhu
dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu shalat
setelah mendirikan shalat. Itulah kebaikan (yang banyak).” (HR. Muslim
no. 251)
Yang dimaksud dengan “menyempurnakan wudhu dalam
kondisi sulit” adalah menyempurnakan wudhu’ ketika cuaca (musim) dingin.
Karena dalam kondisi tersebut, air akan terasa sangat dingin ketika
digunakan untuk berwudhu’. “Menyempurnakan” di sini maksudnya meratakan
air ke setiap anggota tubuh yang wajib terkena air ketika berwudhu. Oleh
karena itu, dalam kondisi tersebut, akan terdapat kesulitan dalam jiwa
manusia. Apabila seseorang tetap menyempurnakan wudhu dalam kondisi
sulit tersebut, maka hal ini menunjukkan atas kesempurnaan imannya. Oleh
karena itu, Allah pun membalasnya dengan mengangkat derajat seorang
hamba dan menghapus kesalahan-kesalahannya. (Lihat Syarh Riyadhus
Shalihin 2/185, karya Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)
Dalam kondisi
cuaca dingin, tidak memungkinkan bagi kita untuk memasak air, namun
tubuh kita tidak mengalami bahaya jika berwudhu dengan air dingin, maka
ketika kita tetap menyempurnakan wudhu dalam kondisi yang sulit tersebut
(kondisi sulit tersebut tidak bisa dihindari), hal itu adalah tambahan
pahala dan kebaikan untuk kita. Karena menyempurnakan wudhu dalam
kondisi tersebut akan menghapus dosa dan meninggikan derajat.
Namun bukan berarti kita menyengaja dan memaksakan diri untuk
mengerjakan hal-hal yang sulit tersebut jika masih memungkinkan bagi
kita untuk mendapatkan yang lebih mudah. Bukan berarti kita tetap
memaksakan diri berwudhu dengan air dingin padahal kita memiliki air
hangat atau masih memungkinkan untuk memasak air. Karena yang lebih
afdhal adalah mencari (mengerjakan) yang lebih mudah dalam segala
sesuatu. (Lihat Syarh Riyadhus Shalihin 3/588, karya Syaikh Ibnu
‘Utsaimin)
Hal ini karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
tidaklah mengatakan, “Hendaklah kalian memilih air dingin untuk
berwudhu.” Namun, yang beliau katakan adalah, “Menyempurnakan wudhu
dalam kondisi sulit.” Selain itu, Allah Ta’ala menghendaki kemudahan
bagi hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu.” (QS. Al Baqarah (2): 185)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ
“Sesungguhnya agama itu mudah.” (HR. Bukhari no. 39) (Lihat penjelasan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin di Kitaabul ‘Ilmi, hal. 32)
--------------------------------------
Selesai disusun di Masjid Nasuha, Rotterdam, menjelang subuh 2 Shafar 1436
Penulis: M. Saifudin Hakim
Menyempurnakan Wudhu di Kala Sulit
About mamen
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 komentar:
Posting Komentar